Sabtu, 25 April 2020

Aku bercinta dengan Tukang Jamu Seksi

Kisah Nyata tentang seorang pemuda yang berhasil menggoda tukang jamu seksi dan pada akhirnya melakukan hubungan seksual layaknya suami istri. Simak ceritanya dibawah! 

Setelah Via meninggalkan diriku aku jadi jomblo. Mau pacaran tapi aku malas dengan basa-basi dan berbagai tuntutan. Untuk melampiaskan libido ku, siapa saja yang kusenangi sering kubawa ke kamar yang istimewa ini. Karena alamatnya rumit banyak lika-likunya, tidak satu pun temen cewek ku yang berhasil mencari alamat ku. JokerDana

Suatu hari saat aku baru membeli rokok di warung aku berpapasan dengan penjual jamu yang cukup mengagetkan. Wajahnya manis dan bodynya bahenol betul. 
“Nggak salah ini orang jadi tukang jamu,” kata ku membatin. 
“Mbak jamu” tegurku. Dia menoleh. 
“Mau minum jamu mas ?” tanyanya. 
“Iya tapi jangan di sini, ke rumah” ajakku dan dia ikut dibelakang ku. 

Sesampai di rumah , si mbak melihat sekeliling. 
“Wah enak juga tempatnya mas ya,” ujarnya. 
“Mbak jamu apa yang bagus” 
“Lha mas maunya untuk apa, apa yang mau untuk pegel linu, masuk angin atau jamu kuat” 
“Kuat apa” tanya ku.
 “Ya kuat segalanya” katanya sambil melirik. 
“Genit juga si mbak” kata ku dalam hati. 
“Aku minta jamu kuat lah mbak, biar kalau malam kuat melek bikin skripsi.”  

Tapi  terus  terang  aku  kurang  mempunyai  keberanian  untuk  menggoda  dan  mengarahkan pembicaraan ke yang porno-porno. Sejak saat itu mbak jamu jadi sering menghampiriku. 

“Mas kemarin kemana saya kesini kok rumahnya dikunci. Saya ketok sampai pegel nggak ada yang buka.”  JokerDana
“Oh ya kemarin ada kuliah sore jadi saya dari pagi sampai malam di kampus” kataku.
 “Mas  ini  mas  jamu  kunyit  asam,  bagus  untuk  anak  muda,  biar  kulitnya  cerah  dan  jauh  dari penyakit.” 
“Mbak suaminya mana ?” tanya ku iseng.
 “Udah nggak punya suami mas, kalau ada ngapain jualan jamu berat-berat.” 
“Anak punya mbak ?” 
“Belum ada mas, orang suami saya dulu udah tua, mungkin bibitnya udah abis.” 

Kami semakin  akrab  sehingga  hampir setiap hari  aku jadi langganannya. Kadang-kadang  lagi nggak  punya  duit,  dia  tetap  membuatkan  jamu  untuk  ku.  Dia  pun  sudah  tidak  canggung  lagi masuk ke rumah ku.  Bahkan dia seiring numpang ke  WC.  

Mbak Via,  begitulah dia  mengaku namanya setelah beberapa kali mengantar jamu . Dia kini memasuki usia 27 tahun, asalnya dari daerah Wonogiri. Mbak Via menganggap rumah ku sebagai tempat persinggahan tetapnya. Dia selalu protes keras jika aku tidak ada di rumah. Semula Mbak Via mengunjungi ku pada sekitar pukul 1 siang. Tapi kini dia datang selalu sekitar pukul 5 sore. Kalau dia datang ke rumah ku jamunya juga sudah hampir habis. Paling paling sisa segelas untuk ku. 

Rupanya Mbak Via menjadikan rumah ku sebagai terminal terakhir. Ia pun kini makin berani. Dia tidak hanya menggunakan kamar mandiku untuk buang hajat kecil, tetapi kini malah sering mandi. Sampai sejauh ini aku menganggapnya sebagai kakakku saja. Karena dia pun  menganggapku  sebagai  adiknya.  

Sering  kali dia  membawa dua  bungkus mi  instan  lalu direbus di rumah ku dan kami sama-sama menikmatinya. Sebetulnya pikiran jorokku sudah menggebu-gebu untuk menikmati tubuh mbak Via ini. Namun keberanian  ku untuk  memulainya  belum  kutemukan.  Mungkin  juga  karena  aku  tidak berani kurang ajar jadi Mbak Via makin percaya pada diri ku. Padahal wooo ngaceng. Aku hanya berani mengintip jika Mbak Via mandi. Lubang yang sudah kusiapkan membuatku makin ngaceng saja kalau menikmati intaian. Tapi bagaimana nih cara mulainya. 

“Mas boleh nggak saya nginep di sini ?” tanya Mbak Via suatu hari. 
“Saya  mau pulang  jauh dan  sekarang  sudah kesorean,  lagi  pula  besok saya  nggak jualan, capek.,“ katanya beralasan tanpa saya tanya. 
“Lha Mbak, tempat tidurnya cuma satu”
“Nggak pa-pa, saya tidur di tiker aja. Mas yang tidur di kasur.” 
“Bener  nih,”  kata  ku,  dengan  perasaan  setengah  gembira.  Karena  kupikir  inilah  kesempatan untuk menyergapnya.
“Iya nggak apa-apa koq” katanya.  JokerDana

Tanpa ada  rasa  canggung  dia  pun  masuk  kamar  mandi  dan  mandi  sepuasnya.  Aku  pun  tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk kembali mengintainya. Badannya mulus walaupun kulitnya tidak putih, tetapi bentuk tubuhnya sangat sempurna sebagai seorang wanita. Sayang dia miskin, kalau kaya mungkin bisa jadi bintang film, pikir ku. Teteknya cukup besar, mungkin ukuran 36, pentilnya kecil dan bulu jembutnya tebal sekali. Mungkin ada hubungannya dengan kumis tipis yang ada di atas bibirnya itu. 

Selesai  mandi,  kini  giliranku  masuk  kamar  mandi  dan  membersihkan  diri.  Aku  nggak  tahan, sehingga kesempatan mandi juga kugunakan untuk ngloco. 

“Mas mandinya koq lama sekali sih, ngapain aja” tanyanya mengagetkan. 
“Ah biasa lah keramas sekalian biar seger” kata ku
“Itu saya buatkan kopi, jadi keburu dingin deh, abis mandinya lama banget.” 

Malam  itu  kami  ngobrol  ke  sana-kemari  dan  aku  berusaha  mengorek  informasi  sebanyak mungkin mengenai dirinya. 
“Mas suka di pijet nggak” katanya tiba-tiba. 
“Wah nggak, nggak nolak” kata ku bercanda.  JokerDana
“Sini saya pijetin mas.” 

Tanpa menunggu terlalu lama aku segera menuju ke kamar dikuti mbak Via dan semua baju dan celana ku ku buka tinggal celana dalam. Kumatikan lampu sehingga suasana kamar jadi agak remang-remang.  Nggak  nyangka  sama  sekali,  ternyata  mbak Via  pinter sekali  memijat.  Dia menggunakan  cairan  body  lotion yang  dibawanya  untuk  melancarkan  mengurut.  

Aku  benar-benar pasrah. Meski ngaceng berat, tetapi aku nggak berani kurang ajar. Cilakanya Mbak Via ini tidak canggung sedikit  pun merambah seluruh tubuhku  sampai mendekati si brown. Beberapa kali malah ke senggol sedikit, membuat jadi tambah tegang aja. 

“Mas celananya dibuka saja ya biar nggak kena cream.” 
“Terserahlah mbak” kata ku pasrah .

 Dengan cekatan dia memelorotkan celana dalam. Sehingga aku kini jadi telanjang bulat. 

“Apa mbak nggak malu melihat saya telanjang” tanya ku. 
“Ah nggak apa-apa, saya dulu sering memijat suami saya.”
“Dia yang ngajari saya mijet.” 

Tegangan ku  makin  tinggi  karena tangan  nya  tanpa  ragu-ragu  menyenggol kemaluan  ku.  Dia lama sekali memijat bagian dalam paha ku, tempat yang paling sensitive dan paling merangsang. Mungkin kalau ada kabel di hubungkan diriku dengan lampu, sekarang lampunya bakal menyala, orang teganganku sudah mulai memuncak. 

Aku tidur telungkup sambil berfikir, gimana caranya memulai.  Akhirnya  aku  berketetapan  tidak  mengambil  inisiatif.  Aku  akan  mengikuti  kemana kemauan Mbak Via. Kalau terjadi  ya terjadilah, kalau nggak  yaa lain kali mungkin. Tapi aku ingin menikmati dominasi perempuan atas laki-laki. 

Setelah sekitar  satu jam  aku  tidur  telungkup,  Mbak Via  memerintahkan  aku  telentang. Tanpa ragu dan tanpa rasa malu dan bersalah aku segera menelentangkan badan ku. Otomatis si brown yang dari tadi berontak, kini bebas tegak berdiri. 

Celakanya si brown tidak menjadi perhatian Mbak Via dia tenang saja memijat dan sedikitpun tidak berkomentar mengenai brown ku. Kaki kiri, kaki kanan, paha kiri, paha kanan, kepala tangan kiri, tangan kanan, lalu perut. Bukan hanya perut tetapi si Dicky pun jadi bagian yang dia pijat. Aku melenguh. 

“Aduh mbak”
“Kenapa mas” katanya agak manja. 
“Aku nggak tahan, ngaceng banget” 
“Ah nggak apa-apa tandanya mas normal”  JokerDana
“Udah tengkurep lagi mas istirahat sebentar saya mau ke kamar mandi sebentar.”  

Lama sekali dia  di  kamar  mandi,  sampai  aku  akhirnya tertidur  dalam  keadaan telungkup  dan telanjang. Tiba-tiba aku merasa ada  yang menindihku  dan kembali  kurasakan pijatan di  bahu. Dalam keadaan setengah sadar kurasakan ada sesuatu yang agak berbeda. Kenapa punggungku yang didudukinya terasa agak geli

Kucermati lama-lama aku sadar yang mengkibatkan rasa geli itu  ada  bulu-bulu  apa  mungkin  Mbak  Via  sekarang  telanjang  memijatiku.  Ternyata  memang benar begitu. Tetapi aku diam saja tidak berkomentar. Kunikmati usapan bulu jembut yang lebat itu di punggungku. Kini aku sadar penuh, dan brown yang dari tadi bangun meski aku sempat tertidur makin tegang. Wah kejadian deh sekarang, pikirku dalam hati. 

“Balik mas katanya” setelah dia turun dari badan ku Aku berbalik dan  ruangan  jadi gelap sekali. Ternyata semua lampu  dimatikannya .  Aku tidak bisa melihat Mbak Via ada dimana. Dia kembali memijat kakiku lalu duduk di atas kedua pahaku . Ia terus naik memijat bagian dadaku dan seiring dengan itu, jembutnya berkali-kali menyapu si brown.  Kadang-kadang  si brown  ditindihnya  sampai lama  dan dia  melakukan  gerakan  maju mundur.

Beberapa  saat  kemudian  aku  merasa  mbak  Via  mengambil  posisi  jongkok  dan  tangannya memegang  batang  si  brown.  Pelan-pelan  di  tuntun  kepala  si  brown  memasuki  lubang kemaluannya. Aku pasrah saja dan sangat menikmati dominasi perempuan. Lubangnya hangat sekali dan pelan-pelan seluruh tubuh si brown masuk ke dalam lubang vagina mbak Via. 

Mbak Via lalu merebahkan dirinya memeluk diriku dan pantatnya naik turun, sehingga si brown keluar masuk.  Kadang-kadang  saking  hotnya  si  brown  sering  lepas,  lalu  dituntunnya  lagi  masuk  ke lubang yang diinginkan. Karena aku tadi sudah ngloco dan posisiku di bawah, aku bisa menahan agar  mani  ku  tidak  cepat  muncrat.  Gerakan  mbak  Via  makin  liar  dan  nafasnya  semakin memburu. 

Tiba-tiba  dia  menjerit  tertahan  dan  menekan  sekuat-kuatnya  kemalauannya  ke  si  brown.  Dia berhenti  bergerak  dan  kurasakan  lubang  vaginanya  berdenyut-denyut.  Mbak  Via  mencapai orgasmenya yang pertama. Dia beristirahat dengan merebahkan seluruh tubuhnya ke tubuhku. Jantungnya terasa berdetak cepat. Aku mengambil alih dan membalikkan posisi tanpa melepas si brown dari lubang memek mbak Via.  JokerDana

Ku atur posisi yang lega dan mencari posisi yang paling enak dirasakan oleh memek mbak Via. Aku pernah membaca soal G-spot. Titik itulah yang kucari dengan memperhatikan reaksi mbak Via. Akhirnya kutemukan titik itu dan serangan terus ku konsentrasikan kepada titik itu  sambil  memaju  dan  memundurkan  si  brown  .  Mbak  Via  mulai  melenguh-lenguh  dan  tak berapa lama dia berteriak, dia mencapai klimaks tertinggi sementara itu aku juga sampai pada titik tertinggi ku. 

Dalam keadaan demikian yang terpikir hanya bagaimana mencapai kepuasan yang sempurna. Kubenamkan si brown sedalam mungkin dan bertahan pada posisi itu sekitar 5 menit. Kontolku berdenyut-denyut dan vaginanya mbak Via juga berdenyut lama sekali. 

“Mas terima kasih ya, saya belum pernah main sampai seenak ini.” 
“Saya ngantuk sekali mas.” 
“Ya sudah lah tidur dulu.” 

Aku bangkit dari tempat tidur dan masuk kamar mandi membersihkan si brown dari mani yang belepotan. Aku pun tidak lama tertidur. Paginya sekitar pukul 5 aku bangun dan ternyata mbak Via tidur di samping ku.Kuraba memeknya, lalu ku cium, tangan ku, bau sabun. Berarti dia  tadi  sempat  bangun dan  membersihkan  diri  lalu  tidur  lagi.  Dia  kini  tidur nyenyak dengan ngorok pelan.

Kuhidupkan  lampu  depan  sehingga  kamar  menjadi  agak  remang-remang.  Kubuka  atau kukangkangkan kedua kakinya. Aku tiarap di antara kedua pahanya dan kusibakkan jembut yang lebat itu untuk memberi ruang agar mulutku bisa mencapai memeknya. Lidahku mencari posisi klitoris mbak Via. Perlahan-lahan kutemukan titik itu aku tidak segera menyerang ujung klitoris, karena kalau mbak Via belum terangsang dia akan merasa ngilu. Daerah sekitar clitoris aku jilat dan lama-lama mulai mengeras dan makin menonjol. 

“Mas kamu ngapain mas, jijik mas udah, mas” tangannya mendorong kepala ku, tetapi kutahu tenaganya tidak sungguh-sungguh karena dia juga mulai mengelinjang. Tangannya kini tidak lagi mendorong kepalaku, mulutnya berdesis-desis dan diselingin teriakan kecil manakala sesekali kusentuh ujung klitorisnya dengan lidahku. 

Setelah kurasakan klitorisnya menonjol penuh dan mengeras serangan ujung lidahku beralih ke ujung  klitoris.  Pinggul  mbak  Via  mengeliat seirama  dengan  gerakan lidahku.  Tangannya kini bukan berusaha menjauhkan kepalaku dari  vaginanya tetapi  malah menekan, sampai  aku  sulit bernafas. Tiba-tiba dia menjepitkan kedua pahanya ke kepalaku dan menekan sekeras-kerasnya tangannya ke  kepalaku  untuk  semakin  membenam.  Vaginanya  berdenyut-denyut.  Dia  mencapai  klimak.  JokerDana

Beberapa  saaat  kupertahankan  lidah  ku menekan  clitorisnya tanpa  menggerak-gerakkannya. Setelah gerakannya berhenti aku duduk di antara kedua pahanya dan kumasukkan jari tengah ke dalam  memeknya  kucari  posisi  G-spot,  dan  setelah  teraba  kuelus  pelan.  Dengan  irama  yang tetap. Mbak Via kembali menggerakkan pinggulnya dan tidak lama kemudian dia menjerit dan menahan gerakan tanganku di dalam memeknya. Lubang vaginanya berdenyut lama sekali.

“Aduh mas ternyata mas pinter sekali.” 
“Aku kira mas nggak suka perempuan. Aku sampai penasaran mancing-mancing mas, tapi kok nggak nyerang-nyerang aku.”
“Jadi aku bikin alasan macem-macem supaya bisa berdua sama mas.”
“Aku  segen  mbak,  takut  dikira  kurang  ajar.  Selain  itu  aku  juga  ingin  menikmati  jika  didului perempuan.” 
“Ah mas nakal, menyiksa aku. Tapi aku suka mas orangnya sopan nggak kurang ajar kayak laki-laki lain.” 
“Mas tadi kok nggak jijik sih jilati memek ku. Aku belum pernah lho digituin. Rasanya enak juga ya.” kata Mbak Via. 

Via mengaku ketika berhubungan dengan suaminya yang sudah tua dulu hanya hubungan yang biasa saja dan itu pun mbak Via jarang sampai puas. Dia mengaku belum pernah berhubungan badan dengan orang lain kecuali suaminya dan diriku.

Pantes memeknya enak sekali, peret mbak,” kata ku. 
“Wong tukang jamu koq, yo terawat toh yo.”
 “Sekarang gantian mbak, barang ku mbok jilati po’o. ”  JokerDana
“Aku ra iso he mas” 
“Nanti tak ajari.”

Mbak Via mengambil posisi diantara kedua pahaku dan mulai memegang si brown dan pelan-pelan  memasukkan  mulutnya  ke  ujung  kontolku.  Dia  berkali-kali  merasa  mau  muntah,  tetapi terus berusaha mengemut si brown Setelah terbiasa akhirnya dikulumnya seluruh batang kontol ku  sampai  hampir  mencapai  pangkalnya.  

Aku  merasa  ujung  si  brown  menyentuh  ujung tenggorokkannya. Dia  memaju-mundurkan  batang  di  dalam  kulumannya  .  Ku  instruksikan  untuk  juga melakukannya  sambil  menghisap  kuat-kuat.  dia  menuruti  semua  perintahku.  Bagian  zakarnya juga  dijilatnya  seperti  yang  kuminta.  Dia  tidak  lagi  mau  muntah  tetapi  mahir  sekali.  

Setelah berlangsung  sekitar  15  menit  kini  aku  perintahkan  dia  tidur  telentang  dan  aku  segera menindihnya. 

“Mas kontole kok enak tenan, keras sampai memek ku rasanya penuh sekali.” 

Kugenjot  terus  sambil  kosentrasi  mencari  titik  G.  Tidak  sampai  5  menit  Mbak  Via  langsung berteriak keras sekali. Dia mencapai orgasme tertinggi. Sementara aku masih agak jauh .Setelah  memberi  kesempatan  jeda  sejenak.  Mbak  Via  kusuruh  tidur nungging dan kami melakukan dengan Dogy Style. JokerDana

Rupanya pada posisi ini titik G Mbak Via tergerus  hebat sehingga kurang dari  3 menit  dia berteriak  lagi dan aku pun mencapai titik tertinggi sehingga mengabaikan teriakannya dan kugenjot terus sampai seluruh maniku habis di dalam memek mbak Via. Dia tertidur lemas,aku pun demikian. 

Sekitar jam 8 pagi kami terbangun dan bersepakat mandi bareng.  Badan  Mbak  Via  memang  benar-benar  sempurna,  Teteknya  besar  menentang, pinggulnya besar dan pinggangnya ramping. Setelah  malam  itu  mbak  Via  jadi  sering  menginap  di  kamar  ku.  Sampai  satu  hari  dia  datang dengan muka sedih. 

“Mas aku disuruh pulang ke kampung mau dikawinkan sama Pak lurah.” 
“Aku  berat  sekali  mas  pisah  sama  mas,  tapi  aku  nggak  bisa  nolak  keinginan  orang  tua  ku,” katanya bersedih. 

Malam itu Mbak Via nginap kembali di kamar ku dan kami main habis-habisan. Seingat saya malam itu saya sampai main 7 ronde, sehingga badan ku lemas sekali.. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Postingan Populer